“Jadi kalau di bandingkan cukup jauh perbedaannya. Jadi harus merogoh anggaran yang cukup besar,” jelas Pria yang akrab disapa Gilang itu.
Pantauan di lokasi, tampak para siswa jurusan TKRO tengah melakukan praktik. Di mana, salah satunya menggunakan mesin berbahan bakar pertalite sebagai penunjang praktik. Mereka tetap semangat melaksanakan praktik meski harga BBM naik.
Salah seorang siswa, Fahmi Trisna Suwandi, mengakui jika kenaikan BBM juga berimbas kepada uang sakunya.
“Ongkos kendaraan umum sudah naik. Pun bagi siswa yang kerap menggunakan sepeda motor ke sekolah. Jadi terpaksa meminta tambahan uang saku kepada orang tua,” ucap Fahmi. (Gin)