Kabupaten Bandung Barat Kekurangan Armada Pengangkut Sampah, Kendaraan Rusak Dipaksakan Beroperasi

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat mengaku saat ini tengah kekurangan armada pengangkut sampah yang mengakibatkan pelayanan tidak optimal.

Tak hanya itu, armada pengangkut sampah yang dimiliki DLH Kabupaten Bandung Barat sudah banyak yang rusak.

Meski begitu, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kebersihan, DLH Kabupaten Bandung Barat Nurjaman mengatakan bahwa armada pengangkut sampah yang rusak terpaksa digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga: Jabar Sumbang 62 Kasus, Ratusan Pasien Covid-19 di Kota Bandung Sembuh

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Warga dan Anak Muda Dilibatkan dalam Patroli Sungai di Kali Rasmi Bekasi

Baca Juga:  Disporaparbud Purwakarta Minta Generasi Muda Terus Diedukasi Soal Protokol Kesehatan

“Banyak juga kendaraan (armada pengangkut sampah) yang sudah tua. Tapi terpaksa tetap digunakan,” kata Nurjaman kepada wartawan, Selasa 9 November 2021.

Dia menjelaskan, saat ini UPT Kebersihan sendiri hanya memiliki 38 armada pengangkut sampah. 30 di antaranya berupa truk dan delapan lainnya berupa kendaraan kecil.

Baca Juga: Kota Sukabumi Dikepung Banjir, 34 Titik Tergenang Air Termasuk ‘Lautan’ di Terminal

Baca Juga: Pemprov Jabar Anggarkan Rp500 Miliar untuk Atasi Bencana, Ini Tanggapan Dewan

“Untuk melayani 16 kecamatan, idealnya sih memiliki 50 unit truk,” jelasnya.

Nurjaman mengungkapkan, seharusnya armada pengangkut sampah yang sudah tua harus istirahat tidak digunakan lagi.

Baca Juga:  Diduga Gelapkan Uang, Mantan Wadir RS Bhakti Husada dipidana Pihak yang Rumah Sakit

Namun, lanjut Nurjaman, karena keterbatasan maka kendaraan yang ada pun terpaksa digunakan. Padahal kendaraan-kendaraan yang tua itu kerap harus diperbaiki.

“Karena kekurangan armada, pelayanan pengangkutan sampah baru terlayani di 10 kecamatan saja. Enam kecamatan terutamah yang di daerah selatan belum terlayani,” terangnya.

Baca Juga: Persiapkan Calon Transmigrasi, Ini yang Dilakukan Ditjen PPKTrans Kemendes PDTT

Baca Juga: Duh! 13 Hari di Posko Pengungsi, Warga Terdampak Banjir di Serdang Bedagai Bilang Ini

Dari 10 kecamatan tersebut, rata-rata produksi sampah yang baru terlayani mencapai 150 ton per hari. “Kalau semua terlayani termasuk dengan yang enam kecamatan, mungkin bisa sampai 650 ton per hari,” bebernya.

Baca Juga:  Polisi Amankan Sopir Truk Tronton Atas Insiden Kecelakaan Maut di Tanjungsari Sumedang

Nurjaman mengaku, untuk mengatasi kekurangan armada, pihaknya sudah mengajukan penambahan.

Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Lonjakan Wisatawan di Bogor Jadi Fokus Pemerintah

Baca Juga: Awas! Pengguna Kendaraan Knalpot Bising Jangan Beredar di Garut Mulai Tanggal Ini

”Untuk tahun depan kita minta penambahan 8 unit truk. Tapi itu belum tentu disetujui. Semoga ini diperhatikan karena bagi UPT, prihal pengangkutan ini sangat penting,” pungkasnya.***