Kisah Dibalik Sekolah SD Hanya Miliki 30 Siswa di Hari Guru Nasional

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Sejak dilantik menjadi Kepala Sekolah SDN 106215 Desa Rampah Estate, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara Nurhapni boru Damanik SPd mendapat ujian berat.

Hapni harus bekerja keras dalam membenahi sekolah yang kondisinya rusak, bahkan minimnya buku-buku bacaan. Selain itu Hapni harus mengembalikan kepercayaan masyarakat agar anak mereka mau sekolah di SDN 106215.

“Alhamdulillah, sekarang sekolahnya sudah cantik dan indah,” katanya pada jabarnews.com sambil mencat pintu ruang sekolah, Senin (25/11/2019).

Ia menjelaskan, sebelum menjadi Kepala sekolah jumlah siswa hanya 21 orang dan bangunan sekolah rusak, namun setelah dijabatnya sekolah mulai dibenahi dan jumlah siswa mulai bertambah.

“Sudah bertambah jumlah siswa, artinya kepercayaan masyarakat mulai ada,” ucap Hapni.

Baca Juga:  Ada Warga Yang 'Di-covid-kan'? Simak! Ini Kata Satgas Covid-19 Jabar

Dikatakannya, jumlah siswa 30 dianataranya, untuk kelas 1 jumlah siswa 6 orang, kelas 2 jumlah siswa 2 orang, kelas 3 jumlah siswa 7 orang, kelas 4 jumlah siswa 8 orang, kelas 5 jumlah siswa 1 orang dan kelas 6 jumlah siswa 5 orang.

“Kepala Sekolah dan guru PNS sebanyak 7 orang dan guru honorer sebanyak 4 orang. Sudah cukup untuk proses mengajar,” bilang Hapni.

Ia menjelaskan, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat agar anak-anak mereka mau bersekolah ketempat yang kita harapkan membutuhkan kerja keras, baik meningkatkan mutu pendidikan dan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah.

“Ini aku lakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, karena dulu muridnya ratusan sekarang tinggal puluhan,” terangnya.

Dikatakan Hapni, awalnya sempat menolak ditempatkan menjadi kepala sekolah SDN 106215, hal itu disebabkan kondisi sekolah rusak dan muridnya sedikit. Namun untuk mengabdi pada bangsa dan negara, akhirnya secara perlahan membenahi sarana sekolah, menjalin silaturahmi dengan para guru dan masyarakat.

Baca Juga:  Kebakaran Timbulkan Kabut Asap di Jalanan Dayeuhkolot Bandung, Ini Penjelasannya

“Sekarang sudah betah, perlahan akan memperbaiki kekurangan yang ada dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat,” ujar Hapni.

Menurutnya, untuk gaji guru honorer berjumlah 4 orang sebanyak Rp.300 ribu menggunakan dana BOS yang ada. Minimnya gaji guru honorer disebabkan sedikitnya jumlah siswa sehingga dana BOS dikucurkan negara sedikit.

“Dana BOS dikucurkan negara sesuai dengan jumlah siswa, tapi walau gaji minim para guru honorer kerja tetap professional,” jelas hapni.

Ditempat terpisah anggota DPRD Serdang Bedagai dari Fraksi Golkar, Jalaluddin sangat prihatin melihat kondisi bangunan sekolah dan mobiller SDN 106215 Desa Rampah Estate.

Baca Juga:  Tolak Direlokasi, Pedagang Pasar Lelo Serdang Bedagai Bentrok dengan Satpol PP

“SDN 106215 harus mendapat perhatian serius dari Pemkab Serdang Bedagai,” katanya.

Ia menjelaskan, dari kerja keras Nuhapni boru Damanik dalam membangun mutu pendidikan dan memperbaiki sarana sekolah dengan tenaga sendiri harus dicontoh Kepala sekolah dan guru lainnya di Serdang Bedagai

“Bu Hapni Damanik sosok pahlawan tanpa jasa, dia telah berjuang dalam meningkatkan pendidikan disekolahnya tanpa imbalan,” kata Jalal.

Jalal berharap, Dinas Pendidikan agar segera membenahi sekolah yang sebagai rusak dan menyediakan buku-buku bacaan agar anak didik mau bersekolah dan mendapat ilmu lebih baik untuk meraih masa depan mereka.

“Dinas Pendidikan agar segera membenahi mobiller sekolah tersebut agar para siswa bisa tenang dan nyaman saat mengikuti proses belajar,” harapnya. (CR3)