Soal Hak Cipta Jurnalistik, Presiden Jokowi Tawarkan Tiga Opsi Reguasi Ini

Karikatur Di Hari Pers Nasional, Jokowi Bersyukur Indonesia Masih Memiliki Sumber Informasi yang Terpercaya. (Foto: Dodi/JabarNews).

Caranya adalah dengan memperkuat ekosistem industri pers nasional yang sehat, membangun dan memperkuat platform nasional periklanan, serta menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung pada platform video-video asing.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari menyampaikan rancangan regulasi publisher right sudah diserahkan kepada pemerintah sejak Oktober 2021.

Baca Juga:  Polemik Dedi Mulyadi dan Mahasiswa Terkait Sampah, Monas Institute: Saling Introspeksi Saja

“Kami sangat membutuhkan dan sesuai janji kami kepada Bapak Presiden pada tahun lalu, Alhamdulillah sudah kami susun dan kami serahkan pada bulan Oktober tahun lalu (daftar regulasi publisher rights). Memang jelasnya belum sempurna namun sekarang bola di tangan pemerintah,” kata Atal di Kendari, Rabu.

Baca Juga:  Jokowi Bagi-bagi BLT di Cirebon

Atal berharap draf regulasi tersebut bisa segera ditindaklanjuti karena tinggal menunggu langkah lanjut dari pemerintah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pers M. Nuh turut menyinggung gempuran digital oleh digital platform global yang dinilai berpotensi menjadi digital feodalisme atau penjajahan digital.

Baca Juga:  Dalami Temuan Kuburan Beras Bansos Depok, Polisi Ambil Dua Karung Untuk Sample