JABARNEWS | BANDUNG – Menjaga kesehatana usus tentunya penting kalian lakuka, salah satunya dengan menjaga asupan makanan.
Ada sejumalah makanan yang mesti dihindari demi kesehatan usus. Lalu, makanan seperti apa sajakah itu?
JabarNews.com melansir dari Suara.com yang diunggah pada 20 November 2021, berikut beberapa makanan yang mesti dihindari untuk kesehatan usus yakni:
Baca Juga: Dikalahkan Persija Jakarta, Mimpi Persib Bandung Puncaki Klasemen BRI Liga 1 Indonesia Kandas
Baca Juga: DPRD Jabar Minta Gedung Bekas Bioskop Kota Cimahi Harus Dikelola dengan Baik
Pertama. Pemanis Buatan – Pemanis buatan akan sulit dicerna oleh tubuh, sehingga berdampak negatif pada mikroflora di usus.
Baca Juga: Upah Minimum Naik 1,7 Persen, UMP Jawa Barat Tahun 2022 Masih Tetap Rp1,8 Juta
Baca Juga: Polres Sumedang Terus Dalami Motif Yana Hilang Misterius, Keterangannya Berbelit
Penelitian yang diterbitkan pada April 2021 di International Journal of Molecular Sciences menunjukkan bahwa mengonsumsi pemanis buatan aspartam, sakarin dan sucralose dapat memicu dua bakteri usus berbahaya, yaitu E.coli dan E. faecalis.
Kedua. Alkohol – Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gut Microbes pada tahun 2020 menunjukkan bahwa minum alkohol secara berlebihan dikaitkan dengan dysbiosis, yang terjadi ketika bakteri di saluran pencernaan.
Dysbiosis juga dikaitkan dengan beragam masalah kesehatan, termasuk masalah jerawat, kelelahan kronis, sembelit, kram, diare, dan masalah pencernaan.
Baca Juga: Buaya 2,5 Meter Peliharaan Warga Purwakarta Dievakuasi, Pemiliknya Bingung
Baca Juga: Pengusaha Ancam Tak Bayarkan Upah, Buruh Bandung Barat Tetap Mogok Massal 4 Hari
Ketiga. Daging Merah – Daging merah kaya akan senyawa yang disebut L-carnitine, yang mengubah sifat bakteri di usus Anda, kata Stacy Cavagnaro, ahli diet terdaftar di Pusat Nutrisi Manusia Cleveland Clinic.
Baca Juga: Hampir Semua Wilayah Terjadi Bencana, Kota Sukabumi Siaga Darurat Banjir dan Longsor
Baca Juga: Peringati Hari Anak Sedunia, KPAI Purwakarta Ingatkan Soal Pemenuhan Hak-Hak Anak
Perubahan ini dapat menyebabkan produksi zat yang dikenal sebagai trimetilin N-oksida, atau TMAO. Tingkat TMAO yang tinggi meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. ***