Destinasi Wisata Alam di Purwakarta Paling Digandrungi Saat Pandemi Covid-19

JABARNEWS | PURWAKARTA – Di tengah suasana pandemi tahun ini, tempat terbuka seperti alam menjadi salah satu tren wisata yang digandrungi masyarakat Purwakarta saat ini.

Menurut Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar, tren wisata ke Purwakarta akan lebih digandrungi pada wisata alam.

“Jadi saya lihat bahwa yang akan menjadi primadona pariwisata Purwakarta itu lebih mengarah pada culture and nature, dan ini Purwakarta banget,” ungkap Heri, pada Sabtu (13/3/2021).

Baca Juga:  Jelang Imlek, Polres Purwakarta Sebar Personel Di Kelenteng

Ia meyakini, kekayaan pariwisata Purwakarta terletak pada sisi alam. Hal tersebut mampu menarik hati wisatawan untuk kembali berwisata ke Purwakarta pada masa seperti saat ini.

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/rn98hUY8Irk” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

“Di Purwakarta tempat wisata yang paling banyak dikunjungi yakni Pasir langlang Ujung Aspal, Taman Batu Cijanun, Hidden Valley Hills, Cikao Park, Curug Tilu, Kampung Madang dan lain sebagainya,” tutur Heri.

Baca Juga:  Surat Neng Sindi Pelajar SMKN 1 Plered, Bersyukur Purwakarta Sudah Banyak Dikenal

Dengan demikian, menurutnya akan berpengaruh ke sektor ekonomi daerah, yang secara signifikan mendukung program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Minat khusus wisata ini berpeluang berkembang dan tentunya tetap memenuhi aspek protokol Kesehatan di masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

Dijelaskannya, saat ini di wilayahnya tercatat ada 62 destinasi wisata. Dari jumlah tersebut, 30 diantaranya merupakan lokasi wisata alam dan buatan.

“Selebihnya, itu wisata religi, edukasi dan kuliner. Di masa pandemi ini, kata dia, hanya 50 persennya saja yang beroperasi,” beber Heri.

Baca Juga:  Museum Di Jakarta Kembali Dibuka, Dinas Kebudayaan: Protokol Kesehatan Tetap Berjalan

Ia juga menyadari, mewabahnya Covid-19 ini memaksa para pengelola wisata untuk menghentikan sementara operasionalnya. Dengan kondisi ini, pihaknya merasakan betul bagaimana perekonomian masyarakat menjadi lesu.

“Sejauh ini, potensi ekonomi dari pengembangan wisata cukup menjanjikan. Nah, potensi-potensi ini harus dikelola dengan maksimal, baik oleh pemerintah desa maupun masyarakat sekitar. Tugas kami sendiri, tak lain dengan mendorong supaya lebih berkembang,” pungkasnya. (Gin)