DPKP3: Minta Masyarakat Ikut Minimalisir Pohon Tumbang di Kota Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung mengimbau masyarakat agar ikut serta menjaga kesehatan pohon. Peristiwa pohon tumbang kerap terjadi saat memasuki musim hujan disertai angin kencang.

Menurut Roslina, Kepala UPT Penghijauan dan Pemeliharaan Pohon DPKP3 Kota Bandung, mengatakan peristiwa pohon tumbang atau batang yang jatuh pun tidak semata karena faktor usia. Namun bisa jadi disebabkan adanya kerusakan pohon.

“Pohon agar dipelihara jangan membakar sampah di bawah pohon, jangan mematahkan batangnya dan menyiramkan sembarangan air yang ternyata itu mengandung bahan kimia. Pemakuan juga bisa mengurangi kesehatan pohon bisa timbul bakteri dan menjadi luka,” ujar rosalina dilansir dari pindainews, Senin (18/11/2019) .

Baca Juga:  Dinsos Cianjur Merespon Akan Datangi Bocah Penjual Kerupuk Keliling

Selain itu menurutnya, dengan adanya proyek galian juga kerap berpotensi merusak pohon. Tak jarang proyek galian dilakukan tanpa berkoordinasi dengan DPKP, sehingga kerap merusak kondisi akar pohon.

“Kalau tidak terganggu oleh galian atau masyarakat, pohon kondisinya aman. Seperti di Jalan Cipaganti, sudah ratusan tahun tapi kondisi akarnya bagus. Tapi tapi kalau di bagian bawahnya tergali, menyebabkan akar rusak dan tak kuat menahan beban pohon. Itu yang menyebabkan pohon tumbang,” ujarnya.

Sementara itu, DPKP3 secara berkala melakukan pemeliharaan dan memangkas pohon. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi meringankan beban pohon sehingga tidak terjadi kerusakan pada saat hujan disertai angin kencang.

Baca Juga:  Nenek Sebatangkara Berterimakasih Kepada Relawan JOKMA Jabar

“Kalau kita selalu dalam tupoksinya di UPT melakukan pemangkasan setiap hari kerja. Sebelum hujan datang, kita memangkas pohon rawan tumbang. Jadi tidak menunggu musim hujan,” ujarnya.

Dijelaskan, setiap hari petugas DPKP3 berkeliling di Kota Bandung untuk memeriksa kondisi pohon. Jika terdeteksi ada pohon yang rawan tumbang, maka akan langsung ditindaklanjuti pemangkasan oleh tim lapangan.

Ada empat tim yang selalu siaga memangkas pohon. Satu tim terdiri dari 10 orang yang dilengkapi dengan peralatan lengkap dan kendaraan pengangkutan.

Baca Juga:  Tercatat 94 ODHA di Cianjur, Mayoritas Perilaku LSL

“Masyarakat juga bisa mengajukan permohonan untuk pemangkasan. Permohonan dilengkapi syaratnya dari RT, RW dan Kelurahan. Jika penebangan harus ada izin dari kecamatan,” terangnya.

Disamping itu juga, ia mengingatkan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat hujan deras disertai angin kencang. Sebaiknya hindari untuk berhenti ataupun berteduh di bawah pohon.

“Memang ada perkiraan di November sampai pertengahan Desember hujannya tidak stabil. Sebenarnya pascapancaroba ini yang biasanya lebih banyak anginnya. Jika berteduh, lebih baik ke bangunan yang lebih kokoh dan tertutup aja biar lebih aman,” tandasnya.aja biar lebih aman,” tandasnya. (Red)