DPPKB Kabupaten Purwakarta, Edukasi Remaja Dengan Cara Ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Guna meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan remaja serta pencegahan terhadap masalah remaja, Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, menggelar seminar secara virtual, dengan tema Zona Terlarang Bagi Remaja, pada Rabu (18/11/2020).

Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, H. Nurhidayat mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh pelajar SMK dan para pemuda di Purwakarta guna memberikan edukasi tentang pengendalian kependudukan dan permasalahan remaja.

“Karena masa remaja adalah masa rawan dan kritis tapi cerdas, inovasi. Maka kecerdasan itulah yang harus diasah melalui kegiatan-kegiatan seperti ini untuk melahirkan inovasi,” ucap Nurhidayat, saat ditemui usai seminar yang digelar secara virtual.

Baca Juga:  Kejati Jabar: Sidang Terdakwa HW Kasus Asusila Santri Digelar Tertutup

Dijelaskannya, kegiatan ini diikuti para Generasi Remaja (GenRe), Saka Kencana dan Beberapa siswa SMK dan SMA yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Nurhidayat menambahkan, melalui kegiatan seperti ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam rangka mewujudkan remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari resiko Triad KRR (hubungan pra nikah, pernikahan usia dini dan napza) dan merencanakan masa depannya dan mampu melalui 5 transisi kehidupan remaja.

Baca Juga:  Heboh, Mayat Pria Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam Ikan

“Melalui pendekatan seperti ini, kami juga mengedukasi para remaja soal alat kontrasepsi KB sejak dini, bahaya pergaulan bebas, menjauhkan remaja dari bahaya narkoba, menjauhkan dari bahaya HIV-aids, mencegah pernikahan dini dan hubungan pra nikah,” ucap Nurhidayat.

Dalam seminar melalui zoom meeting ini, sambung dia, pihaknya juga menekankan bahwa merencanakan pendidikan, keluarga dan kesehatan akan bermanfaat bagi mereka ketimbang harus menikah dalam usia muda.

Baca Juga:  Ratusan Ribu Anak di Kota Bandung Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19, Dinkes Bilang Begini

“Remaja itu memerlukan edukasi yang lebih tentang kesehatan reproduksi dan mempersiapkan masa depan yang baik. Permasalahannya adalah remaja sering kali membangkang terhadap peringatan orang tua yang dianggapnya kolot, ketinggalan zaman,atau beda masa, beda usia, beda pemikiran. Sehingga kegiatan seperti ini sangat penting, untuk merangkul, mengedukasi dan mengarahkan remaja kepada hal-hal positif untuk merencanakan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (Gin)