Infrastruktur dan Jumlah Penduduk Jadi Alasan Jabar Selalu Juara Investasi

JABARNEWS | BANDUNG – Provinsi Jawa Barat masih menjadi destinasi menarik bagi para investor meski dalam situasi pandemi Covid-19. Pada triwulan II 2021, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp72 triliun.

Dari total realisasi investasi itu, penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 58.113 lapangan kerja dengan kontribusi terbesar dari investor PMA sebanyak 34.491 orang. Sedangkan penyerapan tenaga kerja dari investor PMDN sebanyak 23.622 orang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara mengatakan, tingginya nilai realisasi investasi sejalan dengan tingkat efisiensi berinvestasi. Semakin efisien, investor akan semakin mudah berkegiatan dalam menjalankan usahanya.

Baca Juga:  Program Kerja 100 Hari Kerja, Dadang Supriatna Wujudkan Kabupaten Bandung Smart City

“Kalau kita melihat indikator dari realisasi investasi, kita melihat bahwa Jabar itu provinsi dengan tingkat efisiensi yang paling tinggi. Artinya begini, ketika berinvestasi di Jabar itu jauh lebih menguntungkan dibanding berinvestasi di rata-rata nasional,” kata Noneng Komara dalam keterangan yang diterima, Selasa (31/8/2021).

Ada sejumlah faktor yang membuat efisiensi investasi di Jabar sangat baik. Pertama, kata Noneng Komara, adalah infrastruktur yang akseptabel.

Hal itu akan memudahkan mobilitas investor dalam menjalankan usahanya. “Karena pelabuhan, bandara, jalan, dan sebagainya lebih siap dibanding provinsi lain,” ucapnya.

Baca Juga:  Daftar Lagu-lagu Hits Bob Tutupoly, Kalian Suka Salah Satunya?

Kedua, dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencapai hampir 50 juta jiwa, Jabar menjadi pangsa pasar besar. Investor pun akan mudah untuk memasarkan produknya di Jabar karena jumlah penduduk yang banyak.

“Kemudian, karena produktivitas dari tenaga kerja. Katakanlah memang lebih mahal dengan UMR dan UMP, tetapi karena lebih produktif, akhirnya menguntungkan juga. Selain itu juga, seperti diketahui bahwa industri manufaktur Jabar ini terbesar di Indonesia, sehingga suplai chain menjadi lebih pendek,” ucapnya.

“Juga tentu saja pelayanan yang diberikan oleh kami di DPMPTSP provinsi maupun kabupaten/kota, dan juga masyarakat Jabar dalam menerima investor ini,” tambahnya.

Baca Juga:  Begini Akhir "Penggerebekan Teroris" Malam Tahun Baru di Purwakarta

Dalam Uji Petik yang diadakan oleh Kementerian Investasi/BKPM pada bulan Juli 2021, Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat masuk dalam Nomine 3 besar Pemerintah Provinsi yang berkinerja sangat baik dalam penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB).

Uji petik ini merupakan rangkaian tahapan akhir pada kegiatan penilaian Pemerintah Provinsi yang berkinerja sangat baik dalam penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB). (Red)