Ingat Pesan Ibu, Pemuda di Purwakarta Harus Jadi Pelopor Kampanye 3M

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kelibatkan pemuda dalam percepatan penanganan Covid-19 sangat dibutuhkan, pasalnya Indonesia diberkahi bonus demografi yakni surplus usia remaja.

Menurut Kepala Bidang Kepemudaan, pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, keterlibatan pemuda dalam percepatan penanganan COVID-19 bisa membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19 di Kabupaten Purwakarta.

“Mereka berbasis voluntary, kesukarelaan, kepedulian dan tingkat partisipasi cukup tinggi. Ketika pandemi terjadi, banyak kebingungan dan ketidakpastian di masyarakat, mau tidak mau mereka bergerak sendiri,” ujarnya, pada Selasa (13/10/2020).

Baca Juga:  KPU: Ada 13 Item Yang Harus Disiapkan Oleh TPS Saat Pemungutan Suara

Untuk itu, sambung Arif, pihaknya merangkul generasi muda untuk berkontribusi di tengah pandemi Covid-19, tentunya dengan ikut kampanyekan ‘ingat pesan ibu’ efektif mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni menerapkan disiplin 3M.

“Disiplin 3M meliputi memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kami terus ajak anak muda di wilayah Purwakarta ini agar menjadi agen perubahan,” ucap Arif.

Baca Juga:  Bejat, Pria asal Karawang Ini Gauli Bocah Berusia 6 Tahun di Purwakarta

Diketahui, lanjut dia, saat ini banyak dari mereka yang sebetulnya sudah mengetahui protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, yaitu 3M, tetapi cenderung enggan melaksanakan dengan benar.

“Maka, kita harus ajak pemuda agar menjadi generasi peduli. Anak muda itu aset terpenting, di isu kesehatan seperti ini, saya pikir kesadaran anak-anak muda justru yang menentukan dalam hal menjaga aktivitasnya serta mematuhi protokol kesehatan secara disiplin,” tuturnya.

Baca Juga:  Dewan Nilai Penanganan Banjir Masih Parsial

Arif mengatakan, keterlibatan generasi muda bisa memberikan dampak signifikan dalam upaya memutus penyebaran COVID-19. Mereka bisa menjadi penghantar virus jika tidak mematuhi protokol kesehatan.

Sebaliknya, jika disiplin menerapkan physical distancing dan sebagainya, anak muda juga dapat menjadi faktor pencegah pandemi.

“Jika anak muda bisa diajak disiplin angkanya perkembangan pandemi bisa ditekan secara signifikan,” tutup Arif. (Gin)