Marketing Zaman Now Ala Aher

JABARNEWS | BANDUNG – Dalam ekosistem bisnis, terdapat proses marketing yang menjadi ujung tombak kesuksesan atau kemunduran suatu perusahaan.

Di masa sekarang ini, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengatakan, kegiatan marketing haruslah menggema dan menyeluruh dengan mengedepankan spektrum bisnis yang luas, dengan semangat pebisnis yang mandiri. Sehingga kegiatan marketing, atau pemasaran “zaman now”, memerlukan kemampuan, strategi, serta inovasi demi menjangkau hati masyarakat.

“Kita perlu marketing humanis, kita perlu digitalisasi, kalau perlu angkatlah kearifan lokal, ataupun isu terkini,” ungkap Aher, pada Seminar Indonesia Marketeers Festival 2018, di Grand Mercure Hotel, Jalan Setiabudi, Bandung, Kamis (19/04/2018).

Baca Juga:  Robert Alberts Dukung Penuh Penerapan Prokes di Piala Walikota Solo

Di dalam rantai bisnis, Aher mengidamkan hadirnya semangat bisnis yang mandiri. Dalam hal ini, dia menuntut para pelaku usaha supaya dapat berkomitmen menggarap industri mulai dari hulu (pengolahan bahan mentah), tengah (setengah jadi), hingga ke industri hilir (barang jadi). Sehingga, segala proses kerja, berlangsung di dalam negeri seluruhnya.

“Tapi terkadang kita kurang berhati-hati dalam mengolah sumber daya alam. Sumber daya yang kita miliki lebih hebat dari Korea Selatan. Masalahnya di strategi bisnis kita, harusnya kita sebagai bagian dari anak bangsa berusaha untuk menghadirkan proses hulu, tengah, dan hilirnya di kita. Kita baru berfikir ekspor kalau sudah di hilir, jangan berfikir ekspor di hulu. Dampaknya jelas,” katanya.

Baca Juga:  Koramil 0912 Lembang Sediakan Wifi dan Siap Antar Jemput Siswa

Intinya, sebut Aher, proses keutuhan industri tersebut diharapkan dapat menghadirkan lapangan kerja yang luas. Sehingga dampaknya bisa mengurangi pengangguran dalam jumlah yang besar juga.

“Indonesia dengan jumlah angkatan kerja yang banyak, akan memerlukan lapangan kerja yang lebih luas,” katanya.

Di samping itu, selain potensi sumber daya alam, Jawa Barat juga memiliki pangsa pasar yang begitu besar, yaitu dengan potensi pasar terbuka hingga 48 juta jiwa.

Baca Juga:  Awasi Investasi BPJAMSOSTEK, KPK Tidak Temukan Kerugian

“Dengan potensi ini, serta pengelolaan industri hulu hingga hilirnya, maka lapangan kerja akan terbuka, angkatan kerja akan tertampung, dan kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat,” harap Aher.

Untuk itu, Aher medorong para pelaku yang masuk dalam rantai bisnis, juga para Marketeers (pemasar), agar dapat membangun komitmen dalam menghadirkan berlangsungnya keutuhan proses industri tersebut. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat