Pemkab Garut Ajukan 1200 PNS Baru

JABARNEWS | GARUT – Pemkab Garut telah mengajukan kuota PNS sebanyak 1200 orang, tetapi berapa yang diakomodir nantinya masih dirahasiakan.

Penerimaan Calon Pengawai Negeri Sipil (PNS) untuk Kabupaten Garut semua ditentukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), hal ini disampaikan Bupati Garut H Rudy Gunawan di Garut beberapa waktu lalu.

“Semua diatur oleh Kemenpan RB, daerah tidak memiliki kewenangan apapun,” kata Bupati Rudy Gunawan dihadapan awak media, Senin (10/09) malam.

Baca Juga:  Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 70 Orang Jadi Korban, 1.300 Orang di Pengungsian

Rudi Gunawan menambahkan, ia memastikan khusus atlet Asian Games asal Garut yang meraih emas cabang Pencaksilat akan mengikuti jalur khusus.

Bupati Garut menerangkan, dari jumlah kuota yang diajukan itu untuk tenaga pengajar (Guru), tenaga kesehatan, dan lain lain.

“Jumlah itu kita ajukan untuk Guru 800, tenaga kesehatan 300 dan sisanya arsitek dan lain lain, karena dari Tahun 2016 – 2017 Guru yang pensiun sebanyak itu,” terangnya.

Baca Juga:  Program Sekoper Cinta Menjadi Hadiah Istimewa di Hari Ibu

Rudi Gunawan menjamin pelaksanaan rekrutmen pegawai di Garut akan berjalan dengan baik, dan tidak akan yang bermain di belakang, semua akan berjalan sesuai prosedur dan aturan yang ditetapkan.

Ditempat terpisah, Yana, Honorer asal Malangbong Garut yang TMT-nya sebelum Januari 2005, sangat kuatir dirinya tidak bisa terakomodir dalam seleksi CPNS, selain usianya yang sudah diatas 35, dia juga tidak masuk kedalam K2.

“Bukan saja yang k2 di atas 35 yang resah, tapi kami yang sama usia di atas 35 tahun, diangkat oleh kepala sekolah sebelum tahun 2005, masih banyak tercecer tidak masuk ke K2,” keluh Yana pada Jabarnews, Selasa (11/09).

Baca Juga:  Mudah, Begini Cara Perpanjang SIM secara Online Lengkap dengan Biayanya

Dengan adanya permenPAN RB no 36, memang dirasakan kepahitannya bagi honorer yang sudah mengabdi belasan tahun. Namun mereka bahkan tidak masuk kategori II. “Saya tidak mengerti mau dibawa kemana nasib dan pengabdian kami,” pungkasnya. (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat