Penjual Sapu Ini Tak Tahu Pria yang Mengajaknya Makan adalah Dedi Mulyadi

JABARNEWS | PURWAKARTA – Saat menyapa masyarakat di Kabupaten Purwakarta, anggota DPR RI, Dedi Mulyadi bertemu dengan Pak Sapnadi, penjual sapu asal Kabupaten Cirebon.

Dedi Mulyadi lalu mengajak Pak Sapnadi untuk makan di suatu tempat. Dalam perjalanan menuju tempat makan, Pak Sapnadi mengatakan menjadi penjual sapu sudah dari kecil. Saat ini, dirinya sudah memiliki 3 anak dan 8 cucu.

“Saya udah dari kecil jualan sapu, alhamdulillah bisa menghidupkan keluarga,” kata Pak Sapnadi kepada Dedi Mulyadi.

Baca Juga:  Kementerian Sosial Laksanakan Rapat Koordinasi ATENSI Pemulung

Tidak setiap hari sapu yang dijualnya laku. Saat sapu tidak terjual, Pak Sapnadi bisa makan dari pemberian orang-orang yang ada di sekitarnya. Kendati demikian, Pak Sapnadi mengaku bersyukur dan tetap berusaha mencari rezeki yang halal.

Setiap bulannya, Pak Sapnadi mengirim uang keluarga dengan besaran 1 juta. Namun jika sapu tidak terjual, Sapnadi terpaksa tidak mengirim uang.

“Dalam tiap sapu yang terjual dengan harga Rp30 ribu, saya dapat keuntungan Rp5 ribu,” ujarnya.

Baca Juga:  Selama 2020, IDI Sebut Ada 237 Dokter Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Pak Sapnadi juga menceritakan, dulu sapunya pernah dibeli seharga Rp2 juta oleh Dedi Mulyadi yang kala itu menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Usai pertemuan itu Pak Sapnadi tidak pernah bertemu lagi dengan Dedi Mulyadi.

“Dulu Pak Dedi Mulyadi pernah membeli 20 sapu saya dengan harga Rp2 juta,” ujar Pak Sapnadi yang tidak mengetahui pria yang bersamannya itu adalah Dedi Mulyadi.

Yang uniknya, Pak Sapnadi mengira pria yang bersama itu adalah adik Dedi Mulyadi hingga membuat Dedi Mulyadi tertawa. Dalam pertemuan itu, Dedi Mulyadi juga kembali membeli 20 sapu yang dijual, serta memberikan bantuan kepada Pak Sapnadi yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Tutup Tiga Lokasi Tambang Pasir Ilegal, Ini Kata Uu

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan Pak Sapnadi, penjual sapu di Purwakarta itu kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari warganet. (Red)