Peringatan Hari Pahlawan, Bey Machmudin: Lawan Penjajahan di Era Modern

Bey Machmudin
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. (Foto: Istimewa).

Di mata Bey, khusus sosok Cut Nyak Dhien merupakan pahlawan yang terus berbakti pada Indonesia meski tidak berjuang di daerah asalnya. Cut Nyak Dhien berjuang melawan penjajah Belanda di tanah kelahirannya Aceh, dan setelah tertangkap diasingkan ke Sumedang.

Baca Juga:  DPRD Segera Terbitkan Rekomendasi Dukungan Kota Bandung, Tuan Rumah Multievent Porprov ke-XV 2026

Di Sumedang, Cut Nyak Dhien masih berjuang melalui pendidikan dengan mengajarkan Al Qur’an kepada masyarakat sekitar.

“Cut Nyak Dhien itu menjadi teladan kita bahwa di mana pun kita berada, kita bisa berbakti pada negara,” kata Bey.

Baca Juga:  Pria Asal Jatiluhur Purwakarta Ditemukan Tewas di Dalam Sumur, Ini Dugaan Polisi

“Kita tahu beliau berasal dari Aceh, tapi saat diasingkan ke sini pun tetap berkontribusi pada negara,” imbuhnya.

Cut Nyak Dhien merupakan pahlawan nasional yang berjuang melawan Belanda pada Perang Aceh. Namun pada tahun 1906, pihak Belanda yang gentar akan semangat juangnya akhirnya mengasingkan Cut Nyak Dhien ke Sumedang, hingga beliau wafat dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:  Kukuhkan Kepengurusan KPP Kabupaten Sumedang, Ini Pesan Ineu Purwadewi Sundari