Polda Aceh Ungkap Kasus Narkotika Jaringan Internasional Seberat 353 Kg

JABARNEWS | BANDA ACEH – Polda Aceh berhasil mengungkap kasus narkotika jaringan internasional. Adapun narkotika tersebut berjenis sabu seberat 353 Kg.

Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Wahyu Widada mengatakan, di satu sisi ini merupakan suatu keberhasilan polri dalam memberantas narkotika. Namun, di sisi lain Kapolda Aceh sangat prihatin melihat masih ditemukannya narkotika jenis sabu seberat 353 Kg di Aceh.

“Saya prihatin melihat sabu seberat itu masih ada di Aceh, ini sangat berpotensi untuk menghancurkan generasi emas Aceh,” kata Wahyu saat konferensi pers pada Kamis (11/2/2021).

Baca Juga:  Waspadai Ini! Berikut Beberapa Gejala Penyakit TBC

Dia menjelaskan, dalam hal ini awak media agar ikut membantu kepolisian untuk mengedukasi masyarakat agar menjauhi narkotika dan ikut membantu memberantasnya. “Awak media harus ikut membantu kepolisian dan kita semua harus bersatu untuk memberantas narkotika, kalau tidak, mereka akan memanfaatkan setiap celah untuk mensuplai narkotika ke Aceh,” jelasnya.

“Kita harus menyamakan visi untuk membebaskan aceh dari peredaran narkotika. Kita dari kepolisian juga siap menindak tegas dan terukur agar mereka tidak coba-coba memasok narkotika ke Aceh. Ini semua kita lakukan untuk menyelamatkan generasi emas Aceh sebanyak 1.760.000 jiwa dari barang haram tersebut,” tambahnya.

Baca Juga:  Transaksi Ganja di Warung Tuak, Tiga Pria Asal Pematang Siantar Ditangkap

Di samping itu, Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar juga menambahkan, sebenarnya informasi yang didapat sudah dari pertengahan Desember. Setelah itu langsung membentuk tim dan melibatkan pihak Bea Cukai karena modus mereka menggunakan jalur laut.

Dia mengungkapkan, negara penghasil narkoba terbesar saat ini adalah Meksiko, Myanmar, dan Negara Timur Tengah yaitu Afganistan. “Nantinya kami juga akan bekerja sama dengan kawan luar negeri dan agency penegak hukum internasional,” ucap Krisno.

Baca Juga:  Virus Chikunguya Meneror Warga Bogor

Oleh karena itu Krisno mengharapkan, semua pihak harus bekerjasama dan pengungkapan ini merupakan hasil dari kerjasama tersebut. “Kita harus bekerjasama untuk memberantas narkoba ini, karena kejahatan internasional khusus narkotika saat ini juga dilakukan dengan cara terorganisir, maka kita juga harus terorganisir untuk memberantasnya,” tutupnya. (Red)