Sayuran Di Cimahi Mahal dan Langka, Begini Reaksi Pedagang

JABARNEWS | CIMAHI – Para pedagang pasar tradisional di Kota Cimahi menjerit. Mereka mengeluhkan harga barang komoditas yang diperdagangkan mengalami kenaikan sebesar 50 persen. Kenaikan harga tersebut sudah terjadi sekitar Juni 2018.

Agus Sopian (43) yang memiliki lapak sayuran di Pasar Antri Cimahi mengatakan, naiknya harga komoditas lantaran faktor cuaca yang tidak stabil. Bahkan, ia mendapat kabar dari suplier kalau tidak sedikit petani yang mengalami gagal panen lantaran kemarau panjang.

’’Saat kondisi seperti sekarang ini, mau tidak mau mereka (Para petani, red) menambah modal untuk merawat tanamannya. Makanya, harganya juga mengalami kenaikan,’’ tutur Agus.

Baca Juga:  Terlibat Perselisihan Dengan Riko, Ini Penjelasan Ardi

Namun, kata Agus, bukan hanya harganya yang mahal. Tapi juga ketersediaan pasokan sayuran pun menjadi langka. Dikutip dari jabar.pojoksatu.id, jika cuaca sedang bagus dalam sehari para pedagang bisa mendapatkan pasokan rata-rata sebanyak sebanyak 25 hingga 30 kilogram perhari.

’’Kalau lagi kurang baik cuacanya kita paling mendapat pasokan 10-15 kilogram sehari. Pasokan sedikit tapi harganya mahal. Saya juga kadang bingung ngejualnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Pencuri Ponsel Dibekuk Polsek Perbaungan, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Tak hanya pasokan minim yang dikeluhkan para pedagang saat ini. Mereka pun mengeluh soal omset yang mengalami penurunan. Sebab, banyak sayuran yang tidak terjual karena pembeli merasa kemahalan.

’’Saat harga sayuran melonjak, otomatis pembelinya juga mengurangi jumlah belanjanya. Tapi mau gimana lagi, saya sebagai pedagang harus sedia barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” ucapnya.

Kendati mengalami kenaikan harga pada sejumlah komoditas sayuran, namun masih ada pembeli yang tidak mengurangi jumlah belanjanya, bahkan cenderung acuh. Pembeli yang tidak merasa keberatan rata-rata mereka memiliki usaha rumah makan atau lainnya.

Baca Juga:  Berkat Gotong Royong, SMAN 1 Purwakarta Bisa Gelar UNBK

’’Asalkan barangnya ada, saya rasa gak masalah. Yang jadi masalah itu, harganya mahal tapi barangnya gak ada,” ujar salah seorang pembeli, Wachid (47).

Sejauh ini, meski peningkatan harga sudah berjalan sejak dua bulan lalu, namun aktivitas di pasar tersebut masih normal seperti biasanya. Hanya jumlah sayuran saja yang mengali penurunan. Para pedagang tentunya berharap harga kembali normal. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat