Surabaya Dibom, Saham Anjlok

JABARNEWS | JAKARTA – Belum juga sempat menyentuh jeda siang, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) sudah anjlok 1,5% ke 5.864,914. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, laju IHSG pagi ini merespons adanya 3 teror bom yang terjadi nyaris berdekatan.

“Aksi terorisme yang terjadi secara terstruktur dan sistematis sejak hari Minggu hingga hari ini memberikan efek pada penurunan IHSG hari ini,” kata dia dikutip dari detik, Senin (14/5/2018).

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Polsek Wanayasa Sita Puluhan Ribu Petasan

Tiga peristiwa bom yang dimaksud adalah bom di sejumlah gereja di Surabaya, lalu bom di rusun Sidoarjo dan terbaru adalah teror bom di Polrestabes Surabaya. Nafan menyebut, peristiwa tersebut langsung mempengaruhi psikologis investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga:  Tingkatkan Minat Baca, Pemkot Bandung Siapkan Rak Baca Untuk Warga

“Saya akui berbagai serangan teror yang terjadi sejak minggu hingga hari ini memberikan dampak psikologis pada market,” tegas dia.

Dengan kondisi tersebut, ia memperkirakan IHSG bisa terus melemah hingga ke level 6.600-an. “6069 adalah level support maksimal untuk IHSG pada hari ini,” tandas dia.

Pada pukul 10.30 waktu JATS, IHSG tampak berada di 5.864,914. IHSG melemah cukup dalam mencapai 93,171 poin (1,56%).

Baca Juga:  Untuk Pertama Kalinya FSAI Diadakan di Bandung

Hingga berita ini diturunkan IHSG sudah diperdagangkan sebanyak 131.411 kali transaksi sebanyak 3,6 miliar lembar saham senilai Rp 2,5 triliun. Investor asing sebenarnya banyak melakukan aksi beli dengan catatan beli bersih mencapai Rp 330,36 miliar. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat