Warganet Geger Penemuan Kapal Karam di Sukabumi yang Terekam Google Maps

JABARNEWS | SUKABUMI – Warganet Sukabumi heboh oleh penampakan benda mirip kapal yang karam di dasar lautan Pantai Cibangban, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok. Gambar itu disebut bersumber dari aplikasi peta Google Maps.

Citra satelit Google Maps menangkap penampakan benda mirip ‘kapal karam’ di Pantai Cibangban, Sukabumi, Jawa Barat. Tangkapan layar di latar gambar itu tercantum tanda bertuliskan 2020 Google. Sepanjang 2020 ini nelayan tidak mendengar dan melihat kapal tenggelam di pantai tersebut. Muncul dugaan penampakan wujud yang terekam citra satelit tersebut merupakan kapal usang.

Baca Juga:  Sebulan Terakhir, Polisi Tangkap 15 Tersangka Kasus Tauran dan Curas di Bogor

Ketika gambar diperbesar, benda itu memang mirip kapal. Gambarnya jelas seolah benda tersebut berada di dasar laut. Area citra satelit ini berada di kawasan pesisir Pantai Cibangban, Karang Aji dan Karang Hawu, yang satu kawasan di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi.

“Tidak ada kapal baru yang tenggelam, belum ada informasi dari para nelayan. Kalau dilihat dari konstruksi foto Google-nya cukup gede ya, gede banget. Mungkin saja kapal tempo dulu, kapal perang atau kapal niaga gitu,” kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi Ujang SB, Sabtu (20/6/2020).

Baca Juga:  Jamin Berwisata Aman Saat Pandemi, Kemenparekraf: Kita Punya Panduan

Menurut Ujang, para nelayan belum mengetahui atau tak pernah menyampaikan kabar soal menemukan benda mirip kapal karam itu.

“Enggak pernah ada informasi. Selama ini tidak ada informasi terkait masyarakat melihat di kedalaman air atau permukaan. Kalau dugaan, itu kapal tempo dulu, kapal Belanda atau kapal Portugis,” tutur Ujang.

Baca Juga:  Kini Belanja di Pasar Tradisional Depok Bisa Pesan Secara Online

Berbeda disampaikan Dadang Romansyah (55), nelayan setempat. Ia pernah mendengar soal kabar kapal karam pada tahun 1960-1970.

“Lokasi tempat itu kalau ditarik garis lurus dari pesisir sekitar tiga kilometeran. Memang banyak ikan dan sudah diketahui oleh para nelayan. Setahu saya memang kapal karam, tapi jenisnya masih jadi perdebatan sampai sekarang,” tutup Dadang. (Red)